Sabtu, 25 April 2015

ARTHUR SCHOPENHAUER

Arthur Schopenhauer Lahir di Danzig 22 februari 1788,sekarang bernama Gdansk. Dia adalah putra dari Heinrich Floris Schopenhauer dan Johanna Schopenhauer. Kedua orang tuanya adalah keturunan orang kaya jerman dan keluarga bangsawan. Keluarga Schopenhauer pindah ke hamburg ketika kerajaan Prussia dikuasai Polish Lithuanian Commonwealth kota Danzig tahun 1793.
Tahun 1805, Ayah Schopenhauer bunuh diri. Setelah itu ibu Schopenhauer Johanna pindah ke Weimar yang kemudian menjadi pusat literature jerman. Kepergiannya kesana untuk melanjutkan karirnya sebagai penulis. Setahun kemudian, Schopenhauer mininggalkan bisnis keluargnya yang ada di hamburg. Dia pergi ke Weimar dan tinggal dengan ibunya.
Schopenhauer pun kuliah dan menjadi mahasiswa di universitas Gottingen pada tahun 1809. Pada masa perkuliahannya, dia belajar tentang metafisika dan psikologi dibawah bimbinganGootlob Ernst Schulze, penulis buku Aenesidemus, yang menganjurkan agar berkonsetrasi pada Plato dan Immanuel Kant. Pada tahun 1811 sampai tahun 1812 dia mengikuti kuliah dari johann Gottlieb Fichte, seorang filsuf post Kant terkemuka dan dari seorang teolog Friedrich Scheiemacher.

Arthur Schopenhauer adalah seorang filsuf  dari jerman yang melanjutkan tradisi filsafat pasca-kant. Schopenhauer lahir di Danzig pada tahun 1788. Ia menempuh pendidikan di jerman, perancis, dan inggris. Ia mempelajari filsafat di universitas berlin dan mendapat gelar doctor di universitas jena pada tahum 1813. Ia menghabiskan sebagian besar hidupnya di Frankfurt dan meninggal dunia disana pada 21 september tahun 1860 (usia 72).
Dalam perkembangan filsafat, Schopenhauer dipengaruhi dengan kuat oleh Imanuel Kant dan juga pandangan Buddha. Pemikiran kant nampak didalam pandangan Schopenhauer tentang dunia sebagai ide dan kehendak. Kant menyatakan bahwa pengetahuan manusia terbatas pada bidang penampakan atau fenomena, sehingga benda pada dirinya sendiri (das Ding an sich) tidak pernah bisa diketahui manusia.
gagasan orang itu tentang pohon. Schopenhauer mengembangkan pemikiran Kant tersebut dengan menyatakan bahwa benda pada dirinya sendiri itu bisa diketahui yakni kehendak.

Selama di Berlin (JERMAN)

Pada tahun 1814, Schopenhauer memulai karirnya sebagai penulis dengan judul bukunya The World as Will and Representation (Die Welt als Wille und Vorstellung), Dunia sebagai kehendak dan gagasan. Dia menyelesaikannya pada tahun 1818 dan menerbitkannya setahun kemudian pada tahun 1820 Schopenhauer menjadi dosen di Universitas Berlin. Dia menjadwalkan untuk memberikan kuliah yang sama dengan pemikiran filsuf terkenal G. W. F. Hegel. Schopenhauer menyebutnya sebagai Clumsy charlatan. Namun, hanya lima orang yang berminat mengikuti kuliahnyadan dia pun dikeluarkan dari akademi tersebut.
Ketika berada diberlin, Schopenhauer pernah menjadi tersangka atas tuduhan dari seorang wanita bernama Caroline Marquet. Wanita tersebut menuduh Schopenhauer telah mendorongnya. Di dalam pengadilan Schopenhauer bersaksi bahwa wanita itu telah mengganggunya dengan suaranya yang keras didepan pintu Schopenhauer. Caroline Marquet pun menuduh Schopenhauer telah memukulnya setelah wanita itu menolak untuk pergi dari pintunya. Marquet pun menang di dalam pengadilan tersebut. Schopenhauer dituntut membayar wanita itu selama dua puluh tahun kedepan. Ketika perempuan itu meninggal dunia. Schopenhauer pun menulis sertifikat kematiannya dengan Obit Anus, Abit onus (The Old Woman Dies, The Burden Files). Hal inilah mungkin yang membuat dia sangat membenci wanita.
Pada tahun 1812, dia jatuh cinta kepada seorang gadis berusia 19 tahun. Gadis itu adalah seorang penyanyi opera dan bernama Caroline Richter. Mereka pun sempat berhubungan denganya selama beberapa tahun. Namun, dia membatalkan rencana pernikahannnya.
Setelah kematian ayahnya, Schopenhauer meneruskan bisnis ayahnya sebagai pedagang. Usaha itu dijalankannya selama 20 tahun. Sedangkan ibunya pergi Weimar. Schopenhauer pun belajar di Gota Gym. Setelah itu, dia meninggalkannya karena muak dengan cercaan gurunya. Dia pun pergi ketempat ibunya , ibunya pada waktu itu telah membuka salon kecil. Namun, dia tidak cocok dengan pekerjaan ibunya itu dan diapun muak dengan ibunya yang dianggap melupakan kenangan bersama ayahnya. Schopenhauer Kemudian berkuliah di sebuah universitas. Disana dia menulis buku pertamanya, On the Fourfold Root of the Suffiecient Reason.

Pindah Ke Frankfurt

Pada tahun 1813, wabah kolera menyerang berlin dan Schopenhauer tinggal dikota itu. Schopenhauer oun menetap di Frankfrut tahun 1833. Pada saat itu dia telah berusia 27 tahun, dia tinggal sendirian di frankfrut kecuali dengan binatang kesayangannya Atman dan Butz. Karyanya berupa pemikiran yang paling menonjol disepanjang hidupnya adalah Senilia. Judul ini diterbitkan sebagai penghargaan kepadanya. Schopenhaeur mempunyai sebuah undang-undang yang kuat. Pemikiran Schopenhauer banyak dipengaruhi oleh pandangan Buddha dan filsuf Immanuel Kant. Kekagumannya kepada keduanya itu amat besar. Hal ini terlihat dari ruang kerjanya dipasang dengan kedua patung tokoh tersebut .
Pada tahun 1833, dia hidup sebagai bujang kaya berkat warisan orangtuanya. Schopenhauer hidup dengan ketakutan karena merasa terancam. Oleh sebab itu, dia sering tidur dengan pistol disampingnya. Ia banyak menerbitkan tulisan, namun tidak laku dijual. Dia sendirilah yang membeli buku karya tulisannya untuk disimpan. Beberapa tahun menjelang akhir hidupnya, barulah ia terkenal. Buku yang disimpannya itupun diedarkannya. Schopenhauer hidup sendiri rencana pernikahannya selalu berantakan. Dia menganggap hidup dengan banyak orang memuakan dan membuang waktu baginya. Ia menghina dan mengejek kaum wanita sebagai para karikatur.
Pada tahun 1860, keadaannya mulai memburuk. Dia pun meninggal pada 21 september 1860 karena gagal jantung ketika duduk dibangku sekitar rumahnya. Dia meninggal pada usia yang ke 72 tahun.

Pemikiran Filosofis

Filsafat Keinginan

Schopenhauer memberikan fokus kepada investigasinya terhadap motivasi seseorang.Sebelumnya, filsuf terkemuka Hegel telah mempopulerkan konsep Zeitgeist, ide bahwa masyarakat terdiri atas kesadaran akan kolektifitas yang digerakkan di dalam sebuah arah yang jelas.Schopenhauer memfokuskan diri untuk membaca tulisan-tulisan dua filsuf terkemuka pada masa kuliahnya, yaitu Hegel dan Kant. Schopenhauer sendiri mengkritik optimisme logika yang dijelaskan oleh kedua filsuf terkemuka tersebut dan kepercayaan mereka bahwa manusia hanya didorong oleh keinginan dasar sendiri, atau Wille zum Leben (keinginan untuk hidup) yang diarahkan kepada seluruh manusia.
Schopenhauer sendiri berpendapat bahwa keinginan manusia adalah sia-sia, tidak logika, tanpa pengarahan dan dengan keberadaan, juga dengan seluruh tindakan manusia di dunia. Schopenhauer berpendapat bahwa keinginan adalah sebuah keberadaan metafisikal yang mengontrol tindak hanya tindakan-tindakan individual, agent, tetapi khususnya seluruh fenomena yang bisa diamati. Keinginan yang dimaksud oleh Schopenhauer ini sama dengan yang disebut dengan Kant dengan istilah sesuatu yang ada di dalamnya sendiri.
Pandangan filosofis Schopenhauer melihat bahwa hidup adalah penderitaan. Schopenhauer menolak kehendak. Apalagi dengan kehendak untuk membantu orang menderita.Ajaran Schopenhauer menolak kehendak untuk hidup dan segala manifestasinya, namun ia sediri takut dengan kematian. I'AM STAYING HER

Keputusan dari Hukuman

Schopenhauer menjelaskan seseorang yang hendak mengambil keputusan. Menurut dia, ketika kita mengambil keputusan, kita akan diperhadapkan dengan berbagai macam akibat. Oleh sebab itu, keputusan yang diambil memiliki alasan atau dasar.Keputusan-keputusan ini menjadi tidak bebas lagi bagi si pemilihnya.Pemilih itu harus diperhadapkan kepada beberapa akibat dalam sebuah keputusan. Segala tindakan yang dilakukan seseorang merupakan kebutuhan dan tanggung jawabnya.Segala kebutuhan dan tanggung jawab itu pun sudah dibawa sejak lahir dan bersifat kekal. Schopenhauer juga menegaskan jika tidak ada keinginan bebas, haruskah kejahatan dihukum?

Pengaruh

          Kendatipun demikian, pengaruh Scopenhauer dalam perkembangan pemikiran selanjutnya cukup besar. Ia membuka jalan bagi orang suatu psikologi tentang alam bawah sadar ala Freud. Pemikiran Schopenhauer tentang kehendak untuk hidup di kemudian hari mempengaruhi filsafat Nietzsche tentang kehendak untuk berkuasa (Der Wille zur Macht)'. Setengah abad kemudian, ajaran Schopenhauer ini memberikan inspirasi pada filsafat hidup (Vitalisme), misalnya pada pemikiran HenrY Bergson (1859-1941).Selain itu, ia menghidupkan perhatian dan minat orang Barat pada studi kesustraan dan agama-agama Timur, terkhusus Buddhisme.

            Catatan

Filsafat Schopenhauer ini termasuk ke dalam Idealisme Jerman. Pendapat ini dibuktikan melalui perbandingan antara filosofis Schopenhauer dengan pandangan Idealisme Jerman. Keduanya mengajarkan bahwa realitas bersifat subjektif, artinya keseluruhan kenyataan merupakan konstruksi kesadaran Subjek. Dunia ini juga dipandang sebagai ide.Pandangan Schopenhauer ini pun dijadikan wakil dari Idealisme Jerman.Sekalipun memang ada hal-hal yang bersifat lebih khusus dan fundamental yang membedakan pemikiran Schopenhauer dengan Idealisme Jerman Bagi Schopenhauer, dasar dunia ini transcendental dan bersifat irasional, yaitu kehendak yang buta. Kehendak ini buta, sebab, sebab desakannya untuk terus-menerus dipuaskan tidak bisa dikendalikan dan tidak akan pernah terpenuhi. Namun, justru keinginan yang tak sampai berarti penderitaan. Selanjutnya, menurut dia bahwa kehendak transendental itu mewujudkan diri dalam miliaran eksistensi kehidupan, maka hidup itu sendiri merupakan penderitaan. Jalan keluar yang diusulkan Schopenhauer ini pun cukup logis.
Kalau hidup ini adalah penderitaaan, maka pembebasan dari penderitaan tersebut tentunya akan tercapai melalui penolakan kehendak untuk hidup. Konkretnya adalah lewat kematian raga dan bela rasa.
Cara pemikiran Schopenhauer ini menarik. Namun, tetap saja memiliki kesalahan. Masalah dalam filsafatnya berkaitan dengan pandangannya atas pengetahuan tentang prinsip individuasi. Menurut Schopenhauer, berkat pengetahuan inilah manusia sadar bahwa dirinya adalah sama dengan semua makhluk hidup lain (dasar dari sikap bela rasa) sehingga dia tidak perlu memutlakkan diri dan keinginannya (dasar sikap mati raga atau penyangkalan diri).Tanpa pengetahuan ini, manusia tidak akan mengalami pencerahan dan tetap berada dalam kegelapan.
            Anggapan Schopenhauer ini menekankan dua hal, yaitu bahwa kesadaran manusia terbukti lebih kuat dibandingkan nafsu dan keinginannya dan bahwa karena itu ia juga mampu memperhatikan keadaan kepentingan orang lain, di dalam hal ini berarti bahwa manusia bukanlah makhluk egois sebagai mana yang dipikirkan oleh Schopenhauer. Namun, jika kesadaraan bisa menguatkan manusia menyangkal diri dan berbela rasa, bukankah demikian kehendak untuk hidup itu sendiri bukan merupakan dasar dari segalanya?

 PowerPoint Ajaran Filsafat Arthur Schopenhauer :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar